Saturday, January 31, 2009

FARMASI KOMUNITAS


Tuntutan pelayanan kefarmasian terkini berada dalam 3 matra profesi yaitu :

1. Farmasi Klinik merupakan layanan jasa profesi berorientasi (berpihak) kepada kepentingan keselamatan pasien,

2. Farmasi Industri merupakan layanan jasa profesi berorientasi kepada penyediaan produk farmasi yang memenuhi standar : Safety – Efficacy – Quality dan

3. Farmasi Sosial yang menjamin perlindungan masyarakat dari penggunaan salah dan penyalahgunaan obat, kosmetik, makanan, dan produk lainnya. Dengan demikian dapat diprediksi bahwa perkembangan kefarmasian kedepan menjadi lebih terintegrasi dalam pelayanan kesehatan. Perubahan-perubahan ini telah terjadi di beberapa negara maju seperti Australia, Inggris dan Amerika Serikat.

Paradigma drug oriented menjadi patient oriented adalah suatu jalan pembuka bagaimana seorang farmasis berperan sebagaimana mestinya, bahwa seorang farmasis bukan aktor dibalik layar, pasif dan bertugas meracik dan memproduksi obat saja, tetapi farmasis masa kini terlibat secara langsung dan bertanggung jawab terhadap pengobatan pasien. Farmasis di masa datang terlibat dalam mengidentifikasi dan memecahkan drug related problem (Pharmaceutical Care).

Jadi sekarang bukan hanya berorientasi obat saja dan beralih kepada mutu pelayanan. Tapi yang lebih penting lagi adalah menjaga keselamatan dan kesembuhan pasien secara konsisten dan terus menerus.

no pharmacist no service artinya apoteker selalu standby di apoteknya dengan memberi pelayanan farmasi yang baik tentunya.
Bisa jadi farmasis akan tidak mendapat imbalan yang layak atas ilmunya, mengingat standar gaji di Indonesia.

Jika kemudian Pharmacist berwenang untuk prescribing seperti di Inggris, berarti perlu peningkatan ilmu pengetahuan dan dilakukan secara berkala seperti mengenai farmakodinamik dan farmakokinetik juga tentang obat-obatan untuk dokter spesialis.

Ilmu pengetahuan buat Apoteker yang disertai penjelasan informasi tentang obat :

1. tentang stabilitas obat dan zat penambah yang lain.

2. prinsip tentang sediaan obat.

3. dosis obat.

4. Obat Tak Tercampurkan secara fisika, kimia, dan efek therapeutik.

5. metode packaging yang digunakan.

6. prosedur labelling.

7. segala sesuatu yang berhubungan dengan penyimpanan, permintaan, pengiriman sampai obat dikonsumsi oleh pasien.

No comments: