Tuesday, February 3, 2009

SIRKULASI DARAH


Darah bagusnya bersirkulasi dengan teratur dan berganti yang baru secara periodik, seperti wanita mengalami menstruasi tiap bulan untuk membuang darah kotor sehingga darah akan memproduksi baru lagi. Hal ini akan membuat wanita lebih sehat. Wanita mengalami menstruasi pertama kali pada umur 12 - 14 tahun. Haid berlangsung 3 - 8 hari. Siklus haid pada wanita 28 - 32 hari. Jika tidak mendapat menstruasi sesuai jadwal, maka diindikasikan bahwa wanita tersebut hamil, atau bisa jadi terkena penyakit kandungan, bisa juga disebabkan karena stress. Masa subur wanita sekitar hari ke-14 setelah haid pertama. Saat mendapat haid, wanita dilarang melakukan hubungan intim karena sangat beresiko menularkan penyakit. Dalam Islam, saat wanita haid, tidak diperbolehkan sholat dan puasa, setelah haid selesai dan benar-benar bersih diharuskan untuk mandi besar / bersuci dan baru dibolehkan untuk sholat dan puasa kembali. Pada wanita yang pernah melakukan hubungan intim, disarankan untuk periksa pap-smear tiap enam bulan sekali supaya bisa mendeteksi penyakit kandungan dan kanker sejak dini sehingga diharapkan tidak terlambat dalam penanganan terapi dan pengobatannya.
Untuk pria karena tidak mengalami menstruasi maka cara supaya darah bisa memproduksi baru, disarankan untuk mendonorkan darahnya tiap tiga bulan sekali. Disamping membuat badan sehat dan segar, juga bisa menolong orang lain yang sedang membutuhkan darah seperti ibu yang melahirkan, orang yang dioperasi ataupun tentara korban perang. Sebelum donor, biasanya diperiksa dulu kadar hemoglobin, berat badan dan tekanan darahnya. Orang yang pernah terkena hepatitis dan malaria tidak boleh donor. Jika normal semua dan berat badan diatas 45 kg maka baru bisa mendonorkan darahnya. Darah selanjutnya diperiksa apakah ada penyakit hepatitis dan HIVnya, jika tidak ada maka baru disimpan. Ada yang disimpan dalam bentuk darah lengkap, ada juga yang dipisah dan diambil trombositnya saja atau eritrositnya saja. Jika orang butuh darah, diperiksa dulu apakah golongan darah dan rhesusnya sama antara donor dan resipien, jika sama baru bisa didonorkan.