Friday, February 20, 2009

KEMOTERAPI PROTOZOA


PROTOZOA Adalah hewan bersel satu.
1. Penyakit amebiasis, penyebab diantaranya adalah :
a. Entamoeba histolytica
Infeksi ringan : obatnya Diloksanid furoat, pilihan ke-2 : Iodokuinol / paromomisin.
Infeksi sedang-parah : obatnya metronidazol + diloksanid furoat, pilihan ke-2 : paromomisin + diloksanid furoat.
Amebiasis sistemik : obatnya metronidazol + diloksanid furoat, pilihan ke-2 : klorokuin + diloksanid furoat.
Bentuk klinis :
Amebiasis intestinal (usus, kolon). Kolon akut / disentri (diare dengan tinja berlendir dan berdarah).
Amebiasis ekstra-intestinal, secara : hematogen (melalui aliran darah), per kontinuitatum (secara langsung).
Diagnosis :
Amebiasis kolon akut : mules, diare < 10x sehari. Pd disentri basilaris : > 10x sehari, demam, leukositosis.
Amebiasis kolon menahun : diare diselingi obstipasi. Bila ameba tidak ditemukan, pemeriksaan tinja perlu diulangi 3 hari berturut-turut.
Amebiasis hati : berat badan menurun, lemah, demam, tidak nafsu makan, pembesaran hati yang nyeri tekan, leukositosis.

2. Balantidiasis.
Oleh Balantidium coli, obat : tetrasiklin, iodokuinol / metronidazol.

3. Giardiasis.
Penyebabnya Giardia lamblia, obat : metronidazol, paromomisin (aman selama kehamilan).

4. Leismaniasis, obat : natrium stiboglukonat.
5. Malaria, obat :
a. kloroquin : efektif untuk Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum, gamet Plasmodium vivax. Kontraindikasi : penyakit hepar. Aman untuk wanita hamil dan anak < 1 tahun.
b. pirimetamin : kombinasi pirimetamin dengan sulfonamid dan kuinin untuk plasmodia yang resisten terhadap kloroquin. Ditimbun dalam ginjal, paru, hati dan limpa.
c. primakuin : untuk penyembuhan radikal malaria vivax dan ovale. Efek gametosidal pada 4 jenis plasmodium. Efek samping : anemi hemolitik akut dengan defisiensi enzim G6PD. Kontraindikasi : artritis reumatoid dan lupus eritomatosus. Mencegah resisten, primakuin diberikan bersama skizontosid 4-aminokuinolin dalam dosis penuh.
d. kuinin : efek samping nyeri lambung, mual dan muntah. Kina + pirimetamin + sulfonamid untuk Plasmodium falciparum yang resisten terhadap kloroquin. Berefek skizontosid dan gametosid terhadap Plasmodium vivax dan Plasmodium malariae.
e. proguanil : berefek skizontosid. Aman untuk wanita hamil dan anak < 1 thn.
f. meflokuin : pada Plasmodium falciparum strain resisten di daerah endemik dan Plasmodium vivax.
g. halopantrin : Plasmodium falciparum yang resisten pada obat lain.
h. tetrasiklin : tetrasiklin dan oksitetrasiklin untuk Plasmodium falciparum yang resisten terhadap klorokuin maupun kombinasi pirimetamin sulfadoksin.
i. artemisin : untuk Plasmodium falciparum.
Terapi malaria, tergantung :
a.Geografi daerah kontak (dg galur resisten thd kloroquin atau bukan).
b.Adanya btk eksoeritrosit (P. vivax & P. ovale).
c.Adanya kehamilan.
d.Adanya intoleransi thd obat.

6. Toksoplasmosis.
Penyebabnya Toxoplasma gondii, obat : pirimetamin + sulfadiazine, pilihan ke-2 : spriramisin.

7. Trikomoniasis.
Penyebabnya Trichomonas vaginalis, obat : metronidazol, pilihan ke-2 : tinidazol.

8. Tripanosomiasis.
di Amerika Selatan dengan obat : Nifurtimoks, pilihan ke-2 : benzonidazol.
di Afrika (penyakit tidur), tahap awal obat : suramin, pilihan ke-2 : pentamidin isetionat, tahap lanjut (menyerang SSP) obat : melarsoprol, pilhan ke-2 : eflornitin.

No comments: